PROBOLINGGO - Dalam rangka memperingati haul dan harlah yang ke 73, Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan berbagai macam acara. Salah satunya halaqoh yang melibatkan perwakilan dari alumninya.Acara ini berlangsung pada hari Sabtu, 26/02/2022, tepatnya pukul 17.00 sampai menjelang waktu sholat maghrib, di gedung aula 1 PP. Nurul Jadid.
Dalam acara tersebut, ada sesi penyajian yang diisi oleh perwakilan dari keluarga pondok, yakni K. Muhammad Al-Fayadl, dan salah satu alumni, diwakili oleh Prof. Dr. Moh. Dahlah, M.Ag.
Lalu kemudian para audiens diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi. Pada saat sesi penyajian, Kyai Fayadl menekankan agar alumni tetap mendukung program-program yang terus berkembang di Pondok Pesantren Nurul Jadid.
"Para alumni sekalian adalah bagian dari keluarga kami, dukungan dan masukan terhadap program-program yg ada di sini sangat kami harapkan, agar bisa terus berjalan sesuai dengan harapan masyayikh Nurul Jadid". Dawuh Kyai Fayadl.
Beliau juga menyampaikan bahwa perubahan drastis yang terjadi di PP. Nurul Jadid sangat tidak melenceng dengan harapan pendiri.
"Perubahan ini sebagai bentuk tanggap terhadap perkembangan zaman dan santri mampu bersaing untuk mensyiarkan nilai-nilai kepesantrenan". tambahnya.
Baca juga:
Kiai Ihsan Jampes dan Kisah Ilmu Ladunni
|
Pada sesi penyampaian penyaji ke 2, Prof Dahlan, yang kini menjabat sebagai direktur di UIN KH. Ahmad Shiddiq Jember, mengulas kembali tentang panca kesadaran santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sebab, menurut beliau, panca kesadaran menjadi modal penting untuk menghadapi segala bentuk situasi.
"Kunci untuk menghadapi era disrupsi yang kita hadapi saat ini adalah kesadaran berilmu, yang wujudnya adalah inovasi, dan kesadaran berorganisasi, yang wujudnya adalah profesional dalam sistem kerja". tandasnya.
Ribuan alumni Pesantren Nurul Jadid yang sedang mengikuti acara halaqoh ini dengan penuh khidmat hingga kegiatan usai. (AHA)